Selasa, 14 April 2009

Kelapa Sawit, Menguntungkan atau Merugikan?

Saat ini, minyak kelapa adalah industri terkenal di bagian Selatan Borneo. Tingginya harga minyak membuat kelapa sawit menjadi terkenal, mendorong harganya hingga 400 USD per ton kubik/ sekitar 54 USD per barrel. Ini membawa pada permukaan ribuan mil persegi hutan dalam beberapa tahun yang lalu. Pohon-pohon di hutan dihancurkan dengan teknik tebang dan bakar, dan lahan kemudian ditanami dengan bibit kelapa sawit. Dalam jangka waktu tertentu, kelapa sawit bisa dipanen dan diproses untuk minyak kelapa.
Di balik konversi hutan, dampak kelapa sawit terhadap lingkungan hidup cukup signifikan. Kelapa sawit dapat menghabiskan nutrisi yang dimiliki tanah, sementara pabrik pembuatan minyak kelapa melepaskan limbah yang merusak lingkungan. Bahkan berpotensi menghasilkan gas rumah kaca.
Ditinjau dari segi kehutanan dan pertanian, pembukaan kebun kelapa sawit juga akan membawa dampak yang negatif, karena mesti merusak hutan untuk bisa menciptakan "perkebunan kelapa sawit". Dan perusakan hutan yang sudah dimulai bertahun-tahun, baik legal maupun illegal, membawa akibat meningkatnya kadar CO2 di angkasa, memusnahkan kehidupan satwa-satwa langka seperti orang-utan dan sebagainya, dan menghancurkan kehidupan kaum petani, penduduk yang hidup dari hasil hutan
Namun ternyata, saat ini kelapa sawit mampu memberikan pajak terbaik. Sekarang Pemerintah melaksanakan semacam usaha di bidang bio-energy. Dan salah satu bio-energy ini adalah bio-diesel, yang resourcenya adalah palm-oil. Dan mungkin Indonesia akan menjadi pengeksport palm oil nomor satu.
Indonesia yang adalah produser palm oil yang terbesar kedua sesudah Malaysia, telah membangun suatu kontrak dengan Eropa guna pengunaan sumber palm oil ini mulai tahun 2020. Pemerintah bertindak tegas terhadap illegal logging, karena tekanan kuat dari dunia Internasional, namun 75% dari hutan aslinya sudah musnah. Dan hutan yang tersisa kini dibersihkan, dibabat, dibakar untuk jalan kelapa sawit.
Jadi kesimpulannya, meskipun kelapa sawit dapat meningkatkan perekonomian makro-mikro Indonesia, namun ternyata kelapa sawit dapat memberikan kerugian yang jauh lebih besar. Terutama pengrusakan hutan. Pembukaan perkebunan kelapa sawit merupakan illegal logging. Maka, pemerintah perlu memikirkan kembali suatu alternative agar kelapa sawit tetap dapat bermanfaat dan kerugian yang didapat lebih diminimalisir.
-dewi/11/2sos2-