Selasa, 12 Mei 2009

Padang Lamun

4. Padang Lamun

Wilayah ini terdapat antara batas terendah daerah pasang surut sampai kedalaman tertentu di mana matahari masih dapat mencapai dasar laut.

Di Indonesia ditemukan jumlah jenis lamun yang relatif lebih rendah dibandingkan Filipina, yaitu sebanyak 12 jenis dari 7 marga. Namun demikian terdapat dua jenis lamun yang diduga ada di Indonesia namun belum dilaporkan yaitu Halophila beccarii dan Ruppia maritime. Dari beberapa jenis yang ada di Indonesia, terdapat jenis lamun kayu (Thalassodendron ciliatum) yang penyebarannya sangat terbatas dan terutama di wilayah timur perairan Indonesia, kecuali juga ditemukan di daerah terumbu tepi di kepulauan Riau (Tomascik et al 1997). Jenis-jenis lamun tersebut membentuk padang lamun baik yang bersifat padang lamun monospesifik maupun padang lamun campuran yang luasnya diperkirakan mencapai 30.000 km2.

Jenis-Jenis

  1. Cymodocea rotundata : terdapat di daerah intertidal dan merupakan makanan duyung
  2. C. serrulata : umum dijumpai di daerah intertidal di dekat mangrove, dan merupakan makanan duyung
  3. Enhalus acoroides: tumbuh pada substrat berlumpur dan perairan keruh, dapat membentuk padang lamun spesies tunggal, atau mendominasi komunitas padang lamun
  4. Halodule pinifolia : pertumbuhannya cepat, merupakan spesies pionir, umum dijumpai di substrat berlumpur
  5. H. uninervis : membentuk padang lamun spesies tunggal padarataan karang yang rusak
  6. Halophila decipiens : dikenal sebagai makanan duyung
  7. H. ovalis : dapat merupakan spesies yang dominan di daerah intertidal, mampu tumbuh sampai kedalaman 25 m
  8. H.spinulosa : merupakan makanan duyung
  9. Thalassia hemprichii : umum dijumpai di daerah subtidal yang dangkal dan berlumpur
  10. Thalassodendron ciliatum : paling banyak dijumpai, biasa tumbuh dengan spesies lain, dapat tumbuh hingga kedalaman 25 m. Sering dijumpai pada substrat berpasir. Sering mendominasi di zona subtidal dan berasosiasi dengan terumbu karang sampai kedalaman 30 m, di lereng terumbu karang
  11. Syringodium isoetifolium
  12. H. minor


Tidak ada komentar:

Posting Komentar